Di rumah Sunyi ,, Aku duduk terjaga di pagi hari .
Aku memandang keluar jendela ,, melihat langit yang berhias bintang-bintang ,, dan kandang aku memandang foto seorang laki-laki di hadapanku .
Goresan-goresan dan warna warni foto itu terpantul di wajahku ,, mengungkapkan misteri-misteri dunia dan rahsia dari keabadian .
Foto wajah laki-laki itu berbicara dengan rahasia kepada aku dan menuntun mataku pada telingaku yang membuatku mengerti bahasa jiwa ,, yang melayang pada butiran-butiran udara kamar dan mengubah seluruh kehidupanku menjadi suka cita karena cinta dan kerinduan yang bara .
Satu jam berlalu seperti saat terindah dalam mimpi atau satu tahun dari rentang keabadian .
Akhirnya aku meletakkan foto laki-laki itu di hadapanku ,, kemudian aku mengambil pulpen dan buku ,, lalu menulis
"Kekasih jiwaku !"
"Kebenaran sejati yang berada di atas alam tidak melalui satu manusia ke manusia lain atau melalui kata-kata manusia biasa ".
Mereka memilih kesunyian sebagai jalan di antara jiwa-jiwa .
Aku mengetahui bahwa kesunyian malam bergerak cepat di antara jiwa-jiwa yang membawa pesan ,, pesan yang lebih sukar dimengerti dari pada kata-kata yang dituls oleh angin musim semi pada permukaan air .